Aldo Ngutra
Selamat Datang DibLog Aku

Move your mouse to go back to the page!
Gerakkan mouse anda dan silahkan nikmati kembali posting kami!

Blogger Widgets DUNIAKU

Rabu, 22 Februari 2012

Pengelasan Kuningan ( BRASSING )


A.  Keselamatan Kerja
Saat bekerja dengan menggunakan las Asetelyne operator harus memahami prosedur keselamatan kerja, karena sangat berpotensi menimbulkan bahaya kebakaran atau ledakan. Prosedur keselamatan kerja sewaktu menggunakan las asetelyne menekankan pada tindakan pengamanan terhadap peralatan utamanya. Adapun uraian pelaksanaan keselamatan kerja pada las asetelyne adalah sebagai berikut.
1.      Tidak melakukan pekerjaan dengan bergurau.
2.      Ikuti petunjuk dari instruktur atau dosen pembimbing dan petunjuk yang tertera dari lembar kerja.
3.      Gunakan peralatan sesuai dengan fungsi dan prosedur yang benar.
4.      Minta ijin dari instruktur atau dosen bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja.
5.      Memakai perlengkapan praktik, meliputi pakaian praktik, apron (pelindung dada), sepatu, sarung tangan dan lain-lain.
6.      Membuka tabung gas dan asetelyne dengan memperhatikan SOP yang sesuai.
7.      Mengatur tekanan kerja yang digunakan untuk pengelasan sesuai dengan standar.
8.      Menerapkan prosedur proses penyalaan brander las asetelyne dengan tepat.

B.  Persiapan Alat dan Bahan
Dalam pengelasan karbit atau asetelyne memerlukan beberapa peralatan yang harus disiapkan agar proses pengelasan dapat berjalan dengan lancar dan hasil yang sempurna, peralatan tersebut yaitu sebagai berikut.
  1. Regulator
Berfungsi untuk mengatur aliran dari masing-masing gas.
  1. Gas asetelyne
Agar aman dipakai gas asetelyne dalam tabung tekanannya tidak boleh melebihi 100 kPa dandisimpan tercampur dengan aseton. Tabung asetelyne diisi dengan bahan pengisi berpori yang jenuh dengan aseton, kemudian diisi dengan gas asetelyne. Tabung asetelyne mampu menahan tekanan sampai 1,7 MPa.
  1. Gas oksigen
Berisi gas oksigen yang berfungsi dalam proses pembakaran.
  1. Katup pengaman
  2. Kaca mata las
  3. Tang penjepit
  4. Apron atau pelindung dada
  5. Sarung tangan
  6. Sumber api
  7. Palu besi
  8. Pembersih brander
  9. Kunci tabung
  10. Sikat baja
  11. pendingin


C.  Gambar Kerja






Gambar 1. Benda Kerja Las Kuninga 
D.  Langkah Kerja
Salah satu teknik dari pengelasan kuningan adalah dengan melakukan penekanan terhadap logam inti agar sambungan yang dihasilkan dapat kuat dan tahan lama. Selain itu penekanan dimaksudkan agar sambungan antara kedua logam tembaga menyatu dan tidak putus karena salah pengelasan.
Adapun urutan-urutan Cara penyambungan kuningan adalah sebagai berikut.
1.      periksa semua persiapan telah benar-benar selesai dan lengkap.
2.      Periksa semua keadaan peralatan, perlengkapan, bahan dan alat-alat bantu lainnya dalam keadaan baik dan memuaskan.
3.      Periksa semua piranti keselamatan kerja lengkap dan baik.
4.      Pasang piranti pengatur tekanan pada tabung asetelyne.
5.      Atur tekanan kerja pada Barometer oksigen dan asetelyne.
6.      Nyalakan brander las setelah katup asetelyne dibuka, kemudian pelan-pelan katup oksigen dibuka sehingga didapat bentuk nyala yang dikehenaki (dalam pengelasan kuningan disini menggunakan nyala api karburasi).
               


Gambar 2. Nyala Api Karburasi

7.      Sebelum melakukan pengelasan diadakan pemanasan pendahuluan pada benda kerja (pipa dan plat benda kerja).
8.      Laksanakan pengelasan kunci untuk mencegah pergerakan benda kerja.
9.      Lakukan pengelasan maju. Pada pengelasan maju, bahan tambah mendahului brander. Pelelehan cenderung dibagian permukaan, sehingga dampak bakar (penetrasi) tidak mendalam. Adanya pemanasan pendahuluan mengakibatkan daerah panas menjadi lebih luas sehingga dapat menimbulkan tegangan panas yang tinggi. Keuntungan pada teknik pengelasan maju adalah penggunaan gas yang efisien karena adanya panas pendahuluan.
10.  Cairkan atau lelehkan sebagian ujung dari kedua logam inti.
11.  Ratakan fluks dengan logam penyambung (kuningan) pada benda kerja yaitu pada pipa dan plat menggunakan kawat agar sambungannya kuat.
12.  Tekan sambungan menggunakan kawat agar sambungan benar-benar kuat dengan catatan api las tetap diarahkan pada benda kerja tersebut.
13.  Selama pengelasan supaya diperhatikan nyala brander dan dalam mempergunakan fluks diusahakan agar penggunaannya sebanyak dan serata mungkin untuk mencegah terjadinya oksidasi.

E.  Analisis Cacat pada Pengelasan Karbit atau asetelyne
Pemeriksaan las dengan cara visual antara lain sebagai berikut.
1.      Keseragaman permukaan.
2.      Kehalusan sambungan
3.      Kekuatan sambungan
4.      Bebas dari ketidaksempurnaan sambungan
5.      Memasukkan air ke dalam pipa dan memeriksa kebocoran yang terjadi pada benda kerja. Apabila air yang dimasukkan mengalami kebocoran berarti pengelasan kuningan yang dilakukan kurang sempurna dan masih ada celah untuk tempat keluarnya air.

ads

Ditulis Oleh : Aldo Ngutra Hari: 01.13 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 

Pengikut