Rencana Proses Pembelajaran
Nama Sekolah :
SMK Negeri 2 Singosari
Mata Pelajaran :
Pengukuran Besaran Listrik
Kelas / Semester :
X/1
Alokasi Waktu :
......................................................
Standar Kompetensi : Menerapkan dasar-dasar kelistrikan
Kode Standar Kompetensi : .......................................................
Kompetensi Dasar :
1.Menjelaskan arus tegangan dan hambatan
Indikator :
1. Mampu memahami satuan arus tegangan dan
tahanan
2. Mampu memahami perbedaan arus tegangan dan
tahanan
3. Mampu memahami Hukum OHM
I.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa diharapkan mampu:
· Mampu menjelaskan satuan arus tegangan dan tahanan
· Mampu menjelaskan perbedaan arus tegangan dan tahanan
· Mampu menjelaskan Hukum OHM
II. NILAI KARAKTER
Pertemuan 1
Disaat mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa
diharapkan
·
Komunikatif
= Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja
sama dengan orang lain
- Bekerja keras = Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai habatan belajar dan tugas serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya
·
tanggung
jawab = Sikap dan perilaku seseorang dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME
·
Jujur = Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan
III. MATERI AJAR
Pertemuan 1
Pengertian Hambatan, Arus, Tegangan dan Bunyi Hukum Ohm
1. Arus
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya.
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya.
I = Q/T
Pada zaman dulu, Arus konvensional
didefinisikan sebagai aliran muatan positif, sekalipun kita sekarang tahu bahwa
arus listrik itu dihasilkan dari aliran elektron yang bermuatan negatif ke arah
yang sebaliknya.
Satuan SI untuk arus listrik adalah
ampere (A).
2. Hambatan
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:
2. Hambatan
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:
R = V/I
atau
di mana V adalah tegangan dan I
adalah arus.
Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm
(R).
3. Tegangan
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensi listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensi listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.
V= I .R
Satuan SI untuk Tegangan adalah volt
(V).
4. Hukum OHm
Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu dialiri electron bebas secara terus menerus. Aliran yang terus-menerus ini yang disebut dengan arus, dan sering juga disebut dengan aliran, sama halnya dengan air yang mengalir pada sebuah pipa.
Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu dialiri electron bebas secara terus menerus. Aliran yang terus-menerus ini yang disebut dengan arus, dan sering juga disebut dengan aliran, sama halnya dengan air yang mengalir pada sebuah pipa.
Tenaga (the force) yang mendorong
electron agar bisa mengalir dalam sebauh rangkaian dinamakan tegangan. Tegangan
adalah sebenarnya nilai dari potensial energi antara dua titik. Ketika kita
berbicara mengenai jumlah tegangan pada sebuah rangkaian, maka kita akan
ditujukan pada berapa besar energi potensial yang ada untuk menggerakkan
electron pada titik satu dengan titik yang lainnya. Tanpa kedua titik tersebut
istilah dari tegangan tersebut tidak ada artinya.
Elektron bebas cenderung bergerak
melewati konduktor dengan beberapa derajat pergesekan, atau bergerak
berlawanan. Gerak berlawanan ini yang biasanya disebut dengan hambatan.
Besarnya arus didalam rangkaian adalah jumlah dari energi yang ada untuk
mendorong electron, dan juga jumlah dari hambatan dalam sebuah rangkaian untuk
menghambat lajunya arus. Sama halnya dengan tegangan hambatan ada jumlah
relative antara dua titik. Dalam hal ini, banyaknya tegangan dan hambatan
sering digunakan untuk menyatakan antara atau melewati titik pada suatu titik.
Untuk menemukan arti dari ketetapan
dari persamaan dalam rangkaian ini, kita perlu menentukan sebuah nilai layaknya
kita menentukan nilai masa, isi, panjang dan bentuk lain dari persamaan fisika.
Standard yang digunakan pada persamaan tersebut adalah arus listrik, tegangan
,dan hambatan.
Symbol yang digunakan adalah standar alphabet yang digunakan pada persamaan aljabar. Standar ini digunakan pada disiplin ilmu fisika dan teknik, dan dikenali secara internasional. Setiap unit ukuran ini dinamakan berdasarkan nama penemu listrik. Amp dari orang perancis Andre M. Ampere, volt dari seorang Italia Alessandro Volta, dan ohm dari orang german Georg Simon ohm.
Symbol yang digunakan adalah standar alphabet yang digunakan pada persamaan aljabar. Standar ini digunakan pada disiplin ilmu fisika dan teknik, dan dikenali secara internasional. Setiap unit ukuran ini dinamakan berdasarkan nama penemu listrik. Amp dari orang perancis Andre M. Ampere, volt dari seorang Italia Alessandro Volta, dan ohm dari orang german Georg Simon ohm.
Simbol matematika dari setiap satuan
sebagai berikut “R” untuk resistance (Hambatan), V untuk voltage (tegangan), dan
I untuk intensity (arus), standard symbol yang lain dari tegangan adalah E atau
Electromotive force. Simbol V dan E dapat dipertukarkan untuk beberapa hal,
walaupun beberapa tulisan menggunakan E untuk menandakan sebuah tegangan yang
mengalir pada sebuah sumber ( seperti baterai dan generator) dan V bersifat
lebih umum.
Salah satu dasar dalam perhitungan
elektro, yang sering dibahas mengenai satuan couloumb, dimana ini adalah
besarnya energi yang setara dengan electron pada keadaan tidak stabil. Satu couloumb
setara dengan 6.250.000.000.000.000.000. electron. Symbolnya ditandai dengan Q
dengan satuan couloumb. Ini yang menyebabkan electron mengalir, satu ampere
sama dengan 1 couloumb dari electron melewati satu titik pada satu detik. Pada
kasus ini, besarnya energi listrik yang bergerak melewati conductor
(penghantar).
Sebelum kita mendefinisikan apa itu
volt, kita harus mengetahui bagaimana mengukur sebuah satuan yang kita ketahui
sebagai energi potensial. Satuan energi secara umum adalah joule dimana sama
dengan besarnya work (usaha) yang ditimbulkan dari gaya sebesar 1 newton yang
digunakan untuk bergerak sejauh 1 meter (dalam satu arah). Dalam british unit,
ini sama halnya dengan kurang dari ¾ pound dari gaya yang dikeluarkan sejauh 1
foot. Masukkan ini dalam suatu persamaan, sama halnya dengan I joule energi
yang digunakan untuk mengangkat berat ¾ pound setinggi 1 kaki dari tanah, atau
menjatuhkan sesuatu dengan jarak 1 kaki menggunakan parallel pulling dengan ¾
pound. Maka kesimplannya, 1 volt sama dengan 1 joule energi potensial per 1
couloumb. Maka 9 volt baterai akan melepaskan energi sebesar 9 joule dalam
setiap couloum dari electron yang bergerak pada sebuah rangkian.
Satuan dan symbol dari satuan elektro
ini menjadi sangat penting diketahui ketika kita mengeksplorasi hubungan antara
mereka dalam sebuah rangkaian. Yang pertama dan mungkin yang sangat penting
hubungan antara tegangan, arus dan hambatan ini disebut hokum ohm. Ditemukan
oleh Georg Simon Ohm dan dipublikasikannya pada sebuah paper pada tahun 1827,
The Galvanic Circuit Investigated Mathematically. Prinsip ohm ini adalah
besarnya arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar metal pada
rangkaian, ohm menemukan sebuah persamaan yang simple, menjelaskan bagaimana
hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan yang saling berhubungan.
HUKUM OHM
E = I R
I = E / R
R = I / E
I = E / R
R = I / E
Kesimpulan :
• Tegangan dinyatakan dengan nilai volts disimbolkan dengan E atau V.
• Arus dinyatakan dengan amps, dan diberi symbol I
• Hambatan dinyatakan dengan ohms diberi symbol R
• Hukum Ohm: E = IR ; I = E/R ; R = E/I
• Tegangan dinyatakan dengan nilai volts disimbolkan dengan E atau V.
• Arus dinyatakan dengan amps, dan diberi symbol I
• Hambatan dinyatakan dengan ohms diberi symbol R
• Hukum Ohm: E = IR ; I = E/R ; R = E/I
Besarnya daya pada suatu rangkaian
dapat di hitung dengan :
P = V . I atau P = I2 . R atau P =
V2/ R
Dimana :
P : daya, dalam satuan watt
V : tegangan dalam satuan volt
I : arus dalam satuan ampere
P : daya, dalam satuan watt
V : tegangan dalam satuan volt
I : arus dalam satuan ampere
IV. METODE PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
·
Ceramah
·
Tanya jawab
·
Dan diskusi
V.
LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
·
Kegiatan Awal ( 5 menit ‘)
·
Berdoa (1 menit)
·
Guru mengabsen siswa (1menit)
·
Guru mencoba mengaitkan atau membuat tautan
antara materi pelajaran dengan
benda-benda dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan sebagai kegiatan
apersepsi.(3 menit)
·
Kegiatan Inti ( 15 menit ‘)
·
Guru menjelaskan teori arus,tahanan,dan tegangan (10 menit)
·
Guru menjelaskan hukum ohm (5 menit)
·
Kegiatan Akhir ( 10 menit ‘)
·
Guru dan
siswa menyimpulkan materi
pelajaran yang telah disampaikan(7.5 menit)
·
Guru
meminta siswa mempelajari dan mempersiapkan materi pada pertemuan selanjutnya (1.5
menit)
·
Guru
menutup pelajaran dengan mengucapkan salam(1 menit)
VI.
BAHAN / SUMBER BELAJAR
Pertemuan 1
·
Modul
pengukuran
·
Manual
Book
·
Alat
Ukur(avo)
VII.
ALAT & BAHAN
Pertemuan 1
Avo
meter,resistor,laptop, OHP /
Slide Proyektor
VIII. PENILAIAN
Pertemuan 1
·
Tes tertulis uraian
Contoh Soal Latihan:
Sebuah bangunan rumah tangga memakai lampu dengan tegangan pada instalansi lampu rumah tangga tersebut adalah 220 Volt, dan arus yang mengalir pada lampu tersebut adalah 10 ampere, berapakah hambatan pada lampu tersebut, hitunglah?
Sebuah bangunan rumah tangga memakai lampu dengan tegangan pada instalansi lampu rumah tangga tersebut adalah 220 Volt, dan arus yang mengalir pada lampu tersebut adalah 10 ampere, berapakah hambatan pada lampu tersebut, hitunglah?
JAWAB :
dik :
V = 220 Volt
I = 10 Amper
Dit : hambatan…………….?
dik :
V = 220 Volt
I = 10 Amper
Dit : hambatan…………….?
JAWAB
R = V/R
R = V/R
R = 220/10 = 22 ohm
Jadi hambatan yang mengalir adalah 22
ohm
Contoh Soal Latihan:
Didalam suatu rumah tinggal, terpasang sebuah lampu dengan tegangan 220 Volt, setelah di ukur dengan amper meter arusnya adalah 2 ampere, hitunglah daya yang di serap lampu tersebut ?
Didalam suatu rumah tinggal, terpasang sebuah lampu dengan tegangan 220 Volt, setelah di ukur dengan amper meter arusnya adalah 2 ampere, hitunglah daya yang di serap lampu tersebut ?
JAWAB :
dik :
V = 220 Volt
I = 2 Amper
Dit : Daya…………….?
dik :
V = 220 Volt
I = 2 Amper
Dit : Daya…………….?
JAWAB
P = V.I
P = V.I
P = 220. 2 = 440 Watt
Kunci Jawaban
1. Jawaban benar,rumus benar =
100
2. Jawaban benar,rumus salah = 50
3. Jawaban salah,rumus benar = 50
Skor maksimum = 100 (setiap soal)
Hasil akhir = jumlah skor/2
Malang,
.....................................
Penyusun
____________________
0 komentar:
Posting Komentar